This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Hardware. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hardware. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Agustus 2025

Era AI On Device & Laptop Masa Depan

Dulu, saat mendengar kata "AI", kita langsung kebayang komputer super besar yang bekerja dari balik awan alias cloud. Tapi sekarang, teknologi itu sudah mulai "turun gunung" dan hadir langsung di perangkat yang kita pakai sehari-hari. Inilah yang disebut AI On-Device — teknologi di mana kecerdasan buatan bekerja langsung dari dalam laptop atau smartphone kamu, tanpa harus terkoneksi ke internet atau server luar.

Gimana bisa? Semuanya terjadi berkat perkembangan chip pintar, salah satunya adalah NPU (Neural Processing Unit). Kalau dulu laptop cuma andalkan CPU dan GPU, sekarang NPU ikut nimbrung untuk menangani proses AI seperti pengenalan suara, penyuntingan foto otomatis, hingga terjemahan real-time — semuanya langsung dari perangkat.

Bukan Sekadar Gimmick: Ini Nyata!

Teknologi AI On-Device bukan cuma teori. Beberapa produsen laptop besar udah mulai serius mengintegrasikannya ke produk mereka. Contohnya, HP merilis OmniBook X dan EliteBook Ultra, dua laptop futuristik yang pakai prosesor baru dari Qualcomm bernama Snapdragon X Elite.

Nah, prosesor ini bukan prosesor biasa. Di dalamnya tertanam NPU dengan performa hingga 45 TOPS (Trillion Operations Per Second). Kalau disederhanakan, laptop ini bisa memproses jutaan instruksi AI dalam sekejap. Jadi, saat kamu pakai fitur voice typing, kamera pintar, atau Copilot AI, semuanya terasa cepat dan mulus, bahkan saat offline.

Baterainya pun bukan kaleng-kaleng — bisa tahan seharian (16-18 jam) tanpa harus colok charger. Buat kamu yang sering kerja remote, kuliah online, atau jalan-jalan sambil tetap produktif, ini jelas jadi nilai tambah yang besar.

Apa Untungnya Buat Pengguna?

Ada banyak banget manfaat dari AI On-Device. Bukan cuma keren, tapi juga praktis dan bikin kerjaan makin efisien.

  1. Privasi Lebih Aman
    Karena datamu diproses langsung di laptop, risiko pencurian data jadi lebih kecil. Nggak ada lagi drama "data bocor karena dikirim ke cloud".

  2. Cepat dan Responsif
    Waktu kamu pakai fitur AI, semuanya terasa instan. Nggak nunggu loading atau sinyal internet lemot.

  3. Hemat Energi
    Pemrosesan lokal ternyata lebih efisien daya. Jadi baterai kamu awet lebih lama.

  4. Fitur-fitur Baru yang Lebih Canggih
    Mulai dari AI Copilot yang bantu ngeringkas email, menjawab pertanyaan di Word atau Excel, sampai kamera yang bisa otomatis fokus ke wajah kamu saat video call — semuanya bisa dijalankan dengan lebih pintar dan natural.

AI Copilot dan NPU: Duo Serba Bisa

Dengan kehadiran AI Copilot di sistem operasi terbaru seperti Windows 11, kamu akan merasakan bagaimana laptop bisa berubah jadi asisten pribadi. Bayangkan kamu lagi ngetik dokumen panjang, lalu tinggal minta bantuan Copilot untuk membuatkan ringkasan, mencari informasi pendukung, atau bahkan mengubah tone tulisan. Itu semua mungkin karena prosesnya dilakukan langsung oleh NPU yang tertanam dalam laptop kamu.

Masa Depan yang Semakin Cerdas

Kedepannya, teknologi seperti AI On-Device ini nggak cuma akan hadir di laptop mahal. Pabrikan besar mulai bersaing menghadirkan teknologi ini di segmen menengah ke bawah. Artinya, bukan nggak mungkin dalam beberapa tahun lagi, laptop seharga 5 jutaan sudah bisa punya fitur AI canggih juga.

Ini juga membuka jalan buat inovasi di bidang lain: gadget, otomotif, bahkan smart home. Bayangkan kalau kulkas kamu bisa mengenali isi di dalamnya dan kasih saran resep — dan semua itu berjalan tanpa perlu koneksi internet!

Framework dan Laptop Modular: Laptop Masa Depan yang Bisa Kamu Upgrade Sendiri

Pernah gak kamu merasa frustrasi karena laptop mulai lemot tapi gak bisa di-upgrade? RAM mentok, penyimpanan penuh, dan kalau mau ganti prosesor harus ganti seluruh perangkat. Nah, sekarang ada solusi buat kamu yang suka kebebasan dan fleksibilitas: laptop modular. Salah satu pionir di bidang ini adalah Framework Laptop, sebuah gebrakan baru di dunia per-laptop-an.

Apa Itu Laptop Modular?

Secara sederhana, laptop modular adalah laptop yang komponennya bisa dilepas dan diganti dengan mudah. Gak cuma RAM atau SSD, tapi sampai port USB, baterai, layar, bahkan mainboard-nya bisa kamu upgrade sendiri. Seperti PC rakitan, namun dalam bentuk laptop yang simpel dan ramping.

Framework hadir dengan misi untuk mengubah cara kita memandang perangkat teknologi: bukan sebagai barang sekali pakai, tapi sebagai sistem yang bisa tumbuh bersama penggunanya. Jadi, gak ada lagi cerita beli laptop baru tiap 2 tahun hanya karena spesifikasi udah ketinggalan zaman.

Kenalan dengan Framework Laptop

Laptop Frame Work dirilis pertama kali pada tahun 2021 dan langsung menghebohkan perhatian dunia teknologi. Desainnya minimalis dan elegan, tapi yang bikin spesial adalah fitur DIY (Do It Yourself). Kamu bisa beli Framework dalam versi “kit” dan merakitnya sendiri dari nol, lengkap dengan panduan yang super jelas.

Model terbaru mereka di tahun 2025, seperti Framework Laptop 13 dan 16, sudah mendukung prosesor Intel Gen-13 dan AMD Ryzen 7000 series. Bahkan, Framework 16 memungkinkan kamu ganti GPU—ya, kamu gak salah baca: laptop yang GPU-nya bisa di-upgrade!

Port yang Bisa Disesuaikan

Satu hal unik dari Framework adalah port-nya. Biasanya laptop hanya punya port bawaan yang gak bisa diubah. Tapi di Framework, kamu bisa gonta-ganti port sesuai kebutuhan. Mau USB-C semua? Bisa. Butuh HDMI dan MicroSD? Bisa juga. Tinggal colok modulnya ke slot yang tersedia.

Ini sangat berguna buat kamu yang suka mobilitas tinggi dan gak mau ribet bawa dongle ke mana-mana.

Ramah Lingkungan dan Anti Boros

Framework juga jadi pilihan menarik buat kamu yang peduli lingkungan. Karena komponennya bisa diganti satu-satu, kamu gak perlu buang seluruh laptop kalau hanya satu bagian yang rusak. Ini bukan cuma menghemat uang, tapi juga mengurangi limbah elektronik.

Laptop Framework menyediakan suku cadangnya di toko online mereka, mulai dari keyboard, batre hingga kesing. Jadi gak ada istilah “suku cadang langka” yang sering jadi kendala di merek-merek laptop mainstream.

Apa Kekurangannya?

Tentu gak semua sempurna. Framework punya beberapa kekurangan juga:

·         Harga awal lebih mahal dibanding laptop biasa dengan spesifikasi setara.

·         Ketersediaan di Indonesia masih terbatas, jadi kamu harus pesan dari luar negeri.

·         Butuh sedikit rasa ingin tahu dan keterampilan teknis dasar buat rakit atau ganti komponen.

Tapi buat kamu yang suka belajar, tantangan ini justru menyenangkan.

Apakah Ini Cocok Buat Kamu?

Kalau kamu:

·         Seorang mahasiswa teknik, desain, atau IT

·         Hobi ngoprek dan utak-atik perangkat

·         Ingin laptop yang bisa berkembang sesuai kebutuhan

·         Peduli dengan lingkungan dan efisiensi jangka panjang

Framework jelas cocok buat kamu!


Kesimpulan

Framework Laptop membawa angin segar dalam dunia teknologi. Dengan desain modular, kamu bisa punya laptop yang fleksibel, mudah di-upgrade, dan tahan lama. Ini bukan cuma soal spesifikasi, tapi soal filosofi: teknologi yang kamu miliki seharusnya bisa menyesuaikan dengan kamu, bukan sebaliknya.

Laptop gak harus jadi barang sekali pakai. Framework membuktikan masa depan laptop bisa lebih mudah, lebih ramah lingkungan, dan lebih memuaskan pengguna.

Selasa, 05 Agustus 2025

Hardware vs Software: Bedanya Apa, Emangnya Bisa Hidup Tanpa Salah Satu?

Halo lagi, sobat Javakom! 👋
Setelah kita kenalan sama bagian-bagian komputer dan perangkat input-output, sekarang waktunya bahas sesuatu yang sering bikin bingung: Hardware dan Software.

Kayak hubungan kamu sama dia, satu bisa dilihat dan disentuh, satu lagi cuma terasa aja 😌


1. Apa Itu Hardware?
Hardware adalah semua bagian komputer yang bisa disentuh secara fisik. Alias: benda nyatanya. Kalau komputer itu manusia, hardware itu organ tubuhnya.
Contoh-contoh hardware:
- CPU (otaknya komputer)
- Monitor (matanya)
- Keyboard & Mouse (tangan)
- RAM, Harddisk, SSD (memori dan penyimpanan)
- GPU/VGA (bagian yang bikin game kamu bisa jalan lancar – atau ngelag kalau pas-pasan 😅)
Kalau kamu bisa ngelihat dan megangnya, itu hardware.


2. Apa Itu Software?
Software adalah program atau aplikasi yang berjalan di dalam komputer. Kalau komputer itu manusia, software itu pikirannya. Tanpa software, komputer kayak tubuh tanpa nyawa – nganggur aja di pojokan.
Contoh software:
- Windows, Linux, macOS (sistem operasi)
- Microsoft Word, Excel, Photoshop
- Game (Genshin, Valorant, atau Minecraft)
- Browser (Chrome, Firefox)
- Antivirus
Jadi meskipun kamu punya laptop 20 juta, kalau nggak ada software, ya cuma pajangan doang.


3. Gimana Cara Mereka Kerja Bareng?
Anggap aja begini:
- Kamu ngetik pakai keyboard (hardware)
- Keyboard kirim sinyal ke komputer
- Sistem operasi (software) nerima sinyal itu
- Hasilnya muncul di layar (hardware)
Semuanya saling bergantung. Hardware tanpa software = nganggur. Software tanpa hardware = hayalan.


4. Bisa Nggak Salah Satunya Rusak?
Bisa banget!
- Kalau hardware rusak: laptop mati total, layar nggak nyala, keyboard nggak bisa dipencet.
- Kalau software rusak: program error, not responding, atau komputer jadi lambat banget kayak disuruh move on 💔
Tapi tenang, biasanya yang rusak software bisa diperbaiki tanpa harus ganti alat (asal sabar dan ngerti caranya).


5. Jadi Intinya?
| Hardware                      | Software                     |
|------------------------------|------------------------------|
| Bisa dilihat & disentuh      | Tidak bisa disentuh          |
| Contoh: CPU, monitor, mouse  | Contoh: Windows, Word, game  |
| Butuh software untuk bekerja | Butuh hardware untuk jalan   |


Bonus Fun Fact:
Kata 'bug' dalam dunia software dulu berasal dari serangga sungguhan yang nyangkut di dalam komputer zaman dulu, bikin error. Jadi kalau sekarang komputer kamu error, mungkin bukan bug… tapi cicak 😆


Penutup
Sekarang kamu udah tahu bedanya hardware dan software. Nggak perlu jadi teknisi dulu buat paham dasar ini. Artikel selanjutnya kita bakal bahas macam-macam sistem operasi, jadi jangan lupa pantengin terus Javakom.my.id ya!
Kalau artikel ini ngebantu kamu, share juga ke temen-temen yang masih bingung komputer itu isinya apa aja.


Javakom – Komputeran Ora Ribet!

Mengenal Perangkat Input dan Output: Si Tukang Masuk & Tukang Keluar di Komputer

Halo, sobat Javakom!
Kalau kamu udah baca artikel sebelumnya soal bagian-bagian komputer, sekarang kita masuk ke babak seru lainnya: Perangkat Input dan Output.

Tenang, ini bukan soal pelajaran sekolah yang bikin ngantuk. Kita bahas santai aja, kayak ngobrol di warung kopi sambil nunggu WiFi gratis 😄


📥 Apa Itu Perangkat Input?

Perangkat input adalah alat yang dipakai buat "masukin" perintah atau data ke komputer.

Analogi simpel: Kamu = bos. Komputer = karyawan. Nah, kamu nyuruh si komputer ngelakuin sesuatu lewat perangkat input.

Contoh Perangkat Input:

  • Keyboard: Buat ngetik tugas, curhat di Twitter, atau cari cheat game.
  • Mouse: Gerakin kursor, klik sana-sini, atau nge-drag file penting (dan kadang file yang salah 😅).
  • Scanner: Buat nyeken dokumen, foto kenangan mantan, dll.
  • Webcam: Buat Zoom-an (dan nunjukin muka ngantuk ke dosen).
  • Mic: Biar bisa ngomong sama AI (atau karaoke-an).

📤 Apa Itu Perangkat Output?

Kalau input masukin data, output itu ngeluarin hasilnya.

Analogi lagi: Kamu udah nyuruh si komputer, nah si komputer bakal kasih hasilnya lewat perangkat output.

Contoh Perangkat Output:

  • Monitor: Menampilkan hasil kerja kamu, dari ngetik sampai nonton drakor.
  • Printer: Ngeluarin dokumen fisik. Biasanya dipake saat mau ngumpulin tugas last minute.
  • Speaker: Ngeluarin suara, musik, atau notif WA dari gebetan (kalau punya 😆).
  • Projector: Buat presentasi atau nonton bareng temen sekelas.

🔄 Ada Juga yang Namanya Input/Output (I/O)

Nah, ini yang multi-talenta, bisa masukin sekaligus keluarin data.

Contohnya:

  • Touchscreen: Kamu sentuh (input), terus layar merespons (output).
  • Flashdisk: Masukin file ke komputer (input), atau ngambil file dari komputer (output).

📌 Kenapa Harus Tahu Ini?

Buat kamu yang baru belajar komputer, ngerti perangkat input-output itu penting banget. Biar nggak bingung pas ada masalah kayak:

  • “Kenapa monitornya gelap?” → Cek outputnya!
  • “Kok nggak bisa ngetik?” → Mungkin input-nya error.

🧠 Fun Fact:

Keyboard QWERTY itu dulu didesain biar orang nggak ngetik terlalu cepat karena mesin ketik zaman dulu sering macet.
Ironisnya, sekarang kita malah suka typo karena ngetik buru-buru
🙈


🔚 Penutup

Jadi, sob, sekarang kamu udah paham dong bedanya input, output, dan perangkat yang bisa dua-duanya. Artikel berikutnya kita bakal bahas software vs hardware, biar kamu makin jago ngebedain mana isi dalam, mana luarnya 😎

Jangan lupa share artikel ini ke teman kamu yang masih bingung bedain speaker sama scanner!
Sampai ketemu di artikel selanjutnya cuma di Javakom.my.id – Komputeran Ora Ribet!

Bagian-Bagian Komputer dan Laptop: Fungsi dan Penjelasan Lengkap

 

Setelah tahu apa itu komputer dan laptop, sekarang saatnya kita bahas lebih dalam soal “jeroannya”. Artikel ini akan membahas bagian-bagian penting dari komputer dan laptop, serta fungsinya. Jangan khawatir, bahasanya tetap ringan kok!

1. Prosesor (CPU) – Otaknya Komputer

CPU (Central Processing Unit) itu ibarat otak. Semua perintah yang kamu kasih lewat klik, ketik, atau geser layar—semuanya diproses di sini.

·         Merek umum: Intel dan AMD

·         Semakin tinggi generasi dan kecepatannya (GHz), makin cepat kerja laptop.

·         Contoh: Intel i5 Gen 12 > Intel i5 Gen 8

Tips: Untuk tugas harian dan kuliah, minimal pakai Intel i3 atau Ryzen 3.

2. RAM – Tempat Nyimpen Data Sementara

RAM (Random Access Memory) fungsinya buat nyimpen data sementara saat aplikasi dijalankan. Jadi makin besar RAM, makin banyak aplikasi yang bisa dibuka bersamaan tanpa nge-lag.

·         Ukuran umum: 4GB, 8GB, 16GB

·         Untuk nugas dan Zoom: minimal 8GB

·         Untuk desain atau editing: 16GB lebih mantap

Analogi gampang: RAM itu kayak meja kerja. Semakin lebar, makin banyak yang bisa kamu kerjain bareng tanpa berantakan.

3. Penyimpanan: HDD vs SSD

HDD (Hard Disk Drive) adalah teknologi lama—kapasitas besar tapi lambat. SSD (Solid State Drive) lebih cepat, lebih ringan, tapi biasanya lebih mahal.

4. Motherboard – Papan Utama

Ini papan tempat semua komponen nempel: CPU, RAM, VGA, storage, dll. Fungsinya sebagai penghubung utama semua komponen biar bisa kerja sama.

Motherboard jarang diganti kecuali rusak total.

5. VGA – Kartu Grafis

VGA (Video Graphics Adapter) bertanggung jawab menampilkan gambar ke layar.

·         Integrated VGA: bawaan prosesor, cukup buat nonton & nugas

·         Dedicated VGA: khusus untuk gaming, desain 3D, video editing

Kalau kamu gamer atau desain grafis, butuh yang dedicated seperti NVIDIA GeForce atau AMD Radeon.

6. Layar (Monitor)

Ukuran layar biasanya 13 – 17 inci. Semakin besar, makin enak buat multitasking atau nonton film.

·         Resolusi standar: HD (1366x768)

·         Lebih tajam: Full HD (1920x1080)

·         Ada juga yang touchscreen, cocok buat pengguna yang suka fleksibel

7. Keyboard dan Touchpad / Mouse

·         Keyboard: buat ngetik, shortcut, navigasi

·         Touchpad: alternatif mouse di laptop

·         Mouse eksternal: lebih nyaman buat kerja lama

Pastikan keyboard nyaman dipakai dan tidak cepat rusak, terutama buat kamu yang suka ngetik banyak.

8. Port dan Konektivitas

·         USB: buat flashdisk, mouse, printer

·         HDMI/VGA: sambung ke proyektor/TV

·         Audio jack: headset/mic

·         LAN: koneksi internet kabel

·         WiFi & Bluetooth: koneksi nirkabel

Jangan beli laptop yang port-nya minim kalau kamu sering pakai banyak perangkat sekaligus.

9. Baterai (Khusus Laptop)

Laptop punya baterai, jadi bisa dipakai tanpa listrik langsung. Kapasitas diukur dalam Wh (Watt hour) atau kadang mAh.

·         Semakin besar kapasitas, makin lama daya tahan

·         Biasanya laptop bertahan 4–10 jam tergantung penggunaan

10. Casing dan Sistem Pendingin

·         Casing: pelindung luar yang juga ngaruh ke ventilasi dan desain

·         Cooling fan: menjaga suhu laptop tetap stabil

·         Thermal paste: cairan pendingin kecil tapi penting banget

Laptop panas berlebihan bisa mengganggu kinerja atau merusak komponen.

Kesimpulan

Komputer dan laptop terdiri dari banyak komponen, dan semuanya saling terhubung. Mulai dari prosesor sebagai otak, RAM sebagai memori kerja, hingga layar dan keyboard sebagai alat interaksi.

Buat kamu yang baru mulai belajar, mengenal fungsi tiap bagian ini penting banget. Karena dengan begitu, kamu bisa:

·         Memilih perangkat sesuai kebutuhan

·         Merawatnya dengan benar

·         Nggak gampang tertipu waktu beli

·         Bisa jadi langkah awal belajar rakit PC atau upgrade laptop

Ingat, nggak perlu tahu semuanya dalam sehari. Tapi kalau kamu konsisten belajar, pelan-pelan kamu akan paham dunia perkomputeran ini seperti “ahli” 😎