This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label MacOS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MacOS. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Agustus 2025

Evolusi macOS: Dari Classic Mac Hingga Generasi Modern

Kalau kemarin kita sudah membahas perjalanan panjang Windows dari era MS-DOS sampai Windows 11, sekarang giliran kita menengok tetangganya yang tidak kalah legendaris: macOS. Sistem operasi ini adalah jantung dari komputer Mac buatan Apple, dan punya sejarah panjang yang penuh inovasi serta perubahan besar.

Awal Mula: Classic Mac OS (1984 – 2001) 

Kisah macOS dimulai pada tahun 1984 dengan lahirnya Macintosh System Software. Inilah sistem operasi pertama Apple yang mengusung antarmuka grafis berbasis ikon dan jendela. Di era itu, banyak komputer masih mengandalkan tampilan berbasis teks, jadi Macintosh terasa futuristik banget.

Classic Mac OS berkembang dalam beberapa versi, dari System 1 hingga Mac OS 9. Beberapa ciri khasnya antara lain:

  • User interface sederhana dengan drag-and-drop.

  • Tidak adanya multitasking sejati di versi awal.

  • Jadi pionir dalam konsep GUI yang akhirnya menginspirasi sistem operasi lain.

Namun, seiring berkembangnya kebutuhan komputasi, Classic Mac OS mulai terasa terbatas, terutama dalam soal stabilitas dan keamanan. Apple pun memutuskan melakukan lompatan besar.

Perubahan Besar: Mac OS X (2001 – 2012)

Tahun 2001 jadi momen penting karena Apple merilis Mac OS X 10.0 (Cheetah). Inilah awal dari generasi modern macOS yang kita kenal sekarang. Bedanya, sistem ini dibangun di atas kernel Unix (Darwin), sehingga lebih stabil, aman, dan mendukung multitasking yang sesungguhnya.

Beberapa versi Mac OS X yang ikonik:

  • 10.4 Tiger: membawa fitur Spotlight (pencarian cepat di seluruh sistem).

  • 10.5 Leopard: memperkenalkan Time Machine untuk backup otomatis.

  • 10.6 Snow Leopard: terkenal ringan dan stabil, masih dirindukan banyak pengguna.

  • 10.7 Lion dan 10.8 Mountain Lion: mulai mengintegrasikan fitur dari iOS, seperti Launchpad dan App Store.

Periode ini memperlihatkan bagaimana Apple mencoba memadukan ekosistem desktop dan mobile.

Peralihan Nama: Dari OS X ke macOS (2016 – Sekarang)

Tahun 2016, Apple mengubah nama OS X menjadi macOS agar selaras dengan iOS, watchOS, dan tvOS. Nama baru ini menandai era konsistensi ekosistem Apple.

Beberapa versi penting dalam era macOS:

  • macOS Sierra (2016): pertama kali membawa Siri ke Mac.

  • macOS Mojave (2018): memperkenalkan Dark Mode yang kini jadi favorit banyak orang.

  • macOS Catalina (2019): mengucapkan selamat tinggal pada aplikasi 32-bit.

  • macOS Big Sur (2020): desain ulang total, mendukung transisi ke chip Apple Silicon.

  • macOS Monterey (2021): membawa Universal Control, bikin Mac dan iPad bisa bekerja mulus bareng.

  • macOS Ventura (2022): hadir dengan Stage Manager untuk manajemen jendela lebih praktis.

  • macOS Sonoma (2023): meningkatkan performa gaming dan membawa widget interaktif.

Transisi Penting: Dari PowerPC ke Intel, Lalu ke Apple Silicon

Selain evolusi software, perjalanan macOS juga ditandai dengan perubahan besar di sisi hardware:

  1. 2006: Apple beralih dari prosesor PowerPC ke Intel. Transisi ini bikin Mac lebih kompatibel dengan aplikasi mainstream dan performanya meningkat signifikan.

  2. 2020: Apple memulai era baru dengan chip Apple Silicon (M1, M2, M3). Transisi ini sukses besar karena performanya jauh lebih efisien dibanding Intel, sekaligus meningkatkan integrasi antara macOS dan iOS.

Kekuatan macOS Hingga Kini

Kenapa banyak orang setia dengan macOS? Beberapa alasannya:

  • Stabil dan aman berkat basis Unix.

  • Integrasi mulus dengan ekosistem Apple (iPhone, iPad, Apple Watch).

  • User interface konsisten dan elegan, cocok buat pengguna kreatif.

  • Update berkala yang membawa fitur modern tanpa bikin sistem berat.

Penutup

Dari era Classic Mac OS yang sederhana, hingga macOS modern dengan kekuatan Apple Silicon, perjalanan sistem operasi Apple ini benar-benar mencerminkan filosofi perusahaan: fokus pada desain, integrasi, dan inovasi.

Kalau kamu pengguna Windows yang penasaran dengan ekosistem Apple, memahami sejarah macOS bisa jadi langkah awal untuk melihat perbedaan besar antara keduanya. Siapa tahu, setelah tahu ceritanya, kamu jadi tergoda untuk coba “berpindah kubu”.

Pantengin terus seri artikel di Javakom, karena setelah ini kita bakal membahas perbandingan mendalam antara sistem operasi populer supaya kamu bisa memilih OS yang paling cocok buat kebutuhanmu.

Windows vs macOS: Pilih Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?

Kalau kamu baru pertama kali mau belajar komputer, biasanya ada dua nama besar yang langsung muncul: Windows dan macOS. Keduanya sering dianggap rival abadi di dunia sistem operasi. Windows populer karena dipakai hampir di semua laptop/PC, sedangkan macOS dikenal sebagai sistem eksklusifnya Apple.

Tapi, kalau kamu pemula, mungkin bingung: “Sebenarnya apa sih bedanya Windows sama macOS?” Nah, artikel ini akan membandingkan keduanya dari berbagai sisi: mulai dari sejarah, tampilan, aplikasi, sampai biaya.


1. Sejarah Singkat

  • Windows
    Pertama kali dirilis tahun 1985 oleh Microsoft. Sejak itu Windows jadi sistem operasi paling banyak dipakai di dunia. Hampir semua komputer kantor, sekolah, dan warnet di Indonesia dulunya pakai Windows.

  • macOS
    Awalnya bernama Mac OS, dibuat oleh Apple sejak 1984. Pada 2001, Apple merilis Mac OS X yang menjadi pondasi dari macOS modern. Sekarang macOS hanya bisa dijalankan di perangkat Apple, seperti MacBook atau iMac.


2. Biaya

  • Windows
    Windows biasanya sudah termasuk saat beli laptop/PC merek tertentu. Kalau beli lisensi asli, harganya bervariasi—mulai ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

  • macOS
    Sistem operasi ini tidak dijual terpisah. Untuk mendapatkannya, kamu harus membeli perangkat Apple. Jadi bisa dibilang kamu membayar hardware sekaligus software dalam satu paket.


3. Tampilan dan Desain

  • Windows
    Punya tampilan yang familier: menu Start, taskbar di bawah, jendela bisa dibuka banyak sekaligus. Kelebihannya, kamu bisa kustomisasi cukup bebas.

  • macOS
    Desainnya minimalis dan elegan. Dock di bawah layar untuk akses cepat aplikasi, navigasi dibuat sederhana, dan animasi terasa halus. Banyak orang bilang macOS lebih estetik dan “bersih” dibanding Windows.


4. Aplikasi dan Software

  • Windows
    Paling kaya aplikasi. Hampir semua software populer—dari Microsoft Office, CorelDRAW, hingga game-game terbaru—tersedia di Windows. Makanya Windows sering jadi pilihan utama gamer dan pengguna umum.

  • macOS
    Cenderung fokus pada aplikasi kreatif. Adobe Creative Suite, Final Cut Pro, Logic Pro—semua berjalan mulus di macOS. Kekurangannya, beberapa software atau game tidak tersedia resmi di macOS.


5. Keamanan

  • Windows
    Karena penggunanya paling banyak, Windows jadi target favorit virus dan malware. Tapi dengan Windows Defender dan update rutin, sebenarnya Windows sudah cukup aman asal pengguna berhati-hati.

  • macOS
    Apple menerapkan sistem keamanan ketat. Aplikasi hanya bisa diinstal lewat App Store atau dari developer terpercaya. Hasilnya, serangan malware ke macOS lebih jarang dibanding Windows.


6. Performa

  • Windows
    Bisa dipasang di berbagai perangkat, dari laptop murah sampai PC gaming high-end. Namun, karena hardware bervariasi, kadang performanya tidak selalu stabil di semua mesin.

  • macOS
    Dibuat khusus hanya untuk perangkat Apple. Inilah kenapa macOS terasa lebih halus dan jarang crash. Kekurangannya, kamu tidak bisa install macOS di sembarang laptop.


7. Komunitas dan Dukungan

  • Windows
    Karena mayoritas pengguna pakai Windows, tutorial dan forum bantuan sangat banyak. Kalau ada error, biasanya solusi bisa ditemukan cepat lewat internet.

  • macOS
    Komunitasnya tidak sebesar Windows, tetapi dukungan resmi Apple sangat kuat. Kamu bisa datang ke Apple Store untuk konsultasi atau perbaikan, meskipun biayanya cenderung lebih tinggi.


8. Cocok untuk Siapa?

  • Windows cocok untuk
    Pelajar, pekerja kantoran, gamer, atau siapa saja yang ingin sistem operasi fleksibel dengan harga terjangkau.

  • macOS cocok untuk
    Desainer grafis, editor video, musisi, atau siapa saja yang menginginkan sistem operasi simpel, stabil, dan eksklusif.


9. Mana yang Lebih Baik?

Tidak ada jawaban tunggal. Kalau kamu suka fleksibilitas, banyak pilihan software, dan harga perangkat lebih terjangkau, maka Windows bisa jadi pilihan tepat. Tapi kalau kamu mengutamakan tampilan elegan, keamanan lebih ketat, dan software profesional untuk kreatif, maka macOS layak dipilih.


Kesimpulan

Windows dan macOS sama-sama hebat, hanya pendekatannya berbeda. Windows unggul dalam ketersediaan software dan harga perangkat yang bervariasi, sedangkan macOS menawarkan pengalaman eksklusif dengan integrasi hardware-software yang sangat mulus.

Buat pemula, pilihlah berdasarkan kebutuhan. Kalau ingin belajar komputer secara umum dan fleksibel, Windows lebih mudah diakses. Kalau ingin langsung fokus ke dunia kreatif dengan pengalaman premium, macOS bisa jadi investasi jangka panjang.

Linux vs macOS: Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?

Kalau sebelumnya kita membahas Linux melawan Windows, sekarang mari kita bandingkan Linux dengan macOS. Keduanya sering dianggap “kelas berbeda”: Linux bebas dan terbuka, sementara macOS eksklusif dan premium. Tapi sebenarnya apa saja perbedaan nyata di antara keduanya, khususnya untuk pemula?


 

 

1. Asal-Usul dan Filosofi

  • Linux
    Linux lahir dari semangat open source. Artinya, kode sumbernya terbuka dan bisa dipelajari, dimodifikasi, bahkan disebarkan ulang secara bebas. Filosofi Linux adalah kebebasan: pengguna punya kendali penuh atas sistem yang dipakainya.

  • macOS
    macOS dikembangkan Apple dan hanya tersedia di perangkat buatan mereka (MacBook, iMac, Mac Mini, dan sejenisnya). Filosofinya bukan kebebasan, melainkan ekosistem tertutup yang terkontrol ketat. Hasilnya: pengalaman pengguna seragam, stabil, dan terasa mewah.


2. Biaya

  • Linux
    Gratis. Kamu bisa mengunduh, menginstal, bahkan mendistribusikan ulang tanpa bayar sepeser pun.

  • macOS
    Tidak dijual terpisah. Untuk mendapatkan macOS, kamu harus membeli perangkat Apple. Jadi biaya terbesar ada pada harga hardware, bukan OS itu sendiri.


3. Tampilan dan Kemudahan

  • Linux
    Tampilannya tergantung distro. Ada yang mirip Windows (Linux Mint), ada yang futuristik (elementary OS), bahkan ada yang minimalis sekali. Pemula mungkin butuh adaptasi, tetapi secara umum Linux modern sudah cukup ramah.

  • macOS
    Tampilannya konsisten di semua perangkat. Ikon rapi, animasi halus, dan navigasi sederhana. Banyak orang merasa macOS lebih mudah dipelajari dibanding Linux karena desainnya dibuat untuk langsung “nyaman” digunakan.


4. Aplikasi dan Kompatibilitas

  • Linux
    Punya ribuan aplikasi gratis di repositori, mulai dari LibreOffice, GIMP, hingga Inkscape. Namun, beberapa software populer seperti Microsoft Office atau Adobe Photoshop tidak tersedia resmi. Solusinya: pakai alternatif atau jalankan via emulator, meski tidak selalu mulus.

  • macOS
    Kaya aplikasi premium. Microsoft Office, Adobe Creative Suite, Final Cut Pro, Logic Pro—semua hadir resmi di macOS. Jadi bagi pengguna kreatif, macOS sering jadi pilihan utama.


5. Keamanan

  • Linux
    Sistem perizinannya kuat, dan karena open source, bug cepat diperbaiki oleh komunitas. Linux jarang diserang virus desktop.

  • macOS
    Dikenal aman juga, karena Apple menerapkan kontrol ketat terhadap software. Namun, karena makin populer, serangan malware untuk macOS juga meningkat.


6. Performa

  • Linux
    Sangat fleksibel. Bisa dipasang di laptop tua dengan distro ringan, atau di server canggih dengan kernel custom.

  • macOS
    Performa dioptimalkan khusus untuk hardware Apple. Itu sebabnya Mac terkenal stabil, awet, dan jarang “lag”. Namun, macOS tidak bisa dipasang di sembarang perangkat.


7. Dukungan dan Komunitas

  • Linux
    Tidak ada perusahaan tunggal yang menanganinya, tetapi komunitasnya luas dan aktif. Ada forum, dokumentasi, sampai channel YouTube untuk belajar Linux.

  • macOS
    Apple menyediakan dukungan resmi, lengkap dengan Apple Store dan teknisi terlatih. Kekurangannya, biaya servis biasanya lebih tinggi dibanding solusi komunitas Linux.


8. Cocok untuk Siapa?

  • Linux cocok untuk
    Pemula yang suka bereksperimen, ingin belajar lebih dalam tentang komputer, atau punya laptop lama yang ingin dihidupkan kembali.

  • macOS cocok untuk
    Pengguna yang menginginkan pengalaman mulus, stabil, dan siap pakai, terutama bagi mahasiswa desain, editor video, musisi, atau siapa pun yang butuh software premium.


9. Mana yang Harus Kamu Pilih?

  • Jika kamu menginginkan kebebasan, biaya nol, dan fleksibilitas, Linux adalah teman yang tepat.

  • Jika kamu lebih suka kenyamanan, ekosistem eksklusif, dan aplikasi profesional kelas dunia, macOS jelas unggul.

Tidak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik. Semuanya kembali pada kebutuhanmu. Bahkan, banyak orang memakai keduanya: Linux untuk server atau eksperimen, macOS untuk pekerjaan kreatif sehari-hari.


Kesimpulan

Linux dan macOS sama-sama kuat, tetapi menawarkan pengalaman berbeda. Linux memberi kebebasan tanpa batas dengan biaya nol, sedangkan macOS menawarkan kesederhanaan dan stabilitas dengan harga perangkat premium. Untuk pemula, pilihan tergantung kebutuhan: belajar lebih dalam tentang sistem komputer, pilih Linux. Ingin langsung produktif dengan software profesional, pilih macOS.

Rabu, 27 Agustus 2025

Windows vs Linux vs macOS: Mana yang Paling Cocok untuk Kamu?

Kalau kita bicara soal komputer, sistem operasi (OS) adalah nyawa yang menghidupkan perangkat. Tanpa OS, laptop atau PC hanyalah mesin kosong. Di dunia ini ada tiga pemain besar yang paling sering dibicarakan: Windows, Linux, dan macOS. Masing-masing punya kelebihan, kekurangan, dan karakteristik yang membuatnya berbeda.

Banyak orang masih bingung: sebaiknya pilih yang mana? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita bandingkan ketiganya secara santai.


1. Windows – Si Raja Pasar

Windows adalah sistem operasi buatan Microsoft yang sudah mendominasi pasar selama puluhan tahun. Hampir semua orang pernah menggunakannya, entah di sekolah, kantor, atau warnet zaman dulu.

Kelebihan Windows

  • Paling banyak digunakan, sehingga software dan game hampir selalu kompatibel.

  • Antarmuka mudah dipahami, cocok untuk pemula maupun profesional.

  • Banyak pilihan perangkat, dari laptop murah sampai gaming laptop mahal.

Kekurangan Windows

  • Rentan terkena virus, jadi butuh antivirus tambahan.

  • Sering muncul update otomatis yang kadang bikin kesal.

  • Beberapa versi lama terasa berat jika dijalankan di perangkat jadul.


2. Linux – Si Jagoan Open Source

Linux mungkin tidak setenar Windows, tapi komunitasnya sangat besar dan loyal. Berbeda dari Windows dan macOS yang berbayar, Linux bisa dipakai secara gratis. Bahkan banyak server besar di dunia menggunakan Linux karena kestabilannya.

Kelebihan Linux

  • Gratis dan open source. Kamu bisa mengutak-atik sesuka hati.

  • Sangat stabil dan jarang crash. Cocok untuk server atau pemrograman.

  • Lebih aman dari virus karena sistem keamanannya kuat.

  • Banyak pilihan distro (seperti Ubuntu, Fedora, Mint) yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Kekurangan Linux

  • Tidak semua software populer tersedia di Linux.

  • Kurang ramah untuk gaming, meskipun sekarang mulai membaik dengan adanya Steam Proton.

  • Butuh waktu belajar karena tampilannya berbeda dengan Windows.


3. macOS – Si Elegan Eksklusif

macOS adalah sistem operasi buatan Apple, khusus untuk perangkat MacBook dan iMac. Karena sifatnya eksklusif, pengalaman pengguna jadi lebih stabil dan terintegrasi.

Kelebihan macOS

  • Desain antarmuka elegan, cocok untuk pengguna yang suka tampilan rapi.

  • Terintegrasi dengan iPhone, iPad, dan ekosistem Apple lainnya.

  • Relatif aman dari virus.

  • Sangat populer di kalangan desainer, editor video, dan musisi.

Kekurangan macOS

  • Hanya bisa dipakai di perangkat Apple, jadi pilihan terbatas.

  • Harga perangkat Apple tergolong mahal.

  • Tidak ideal untuk gamer, karena pilihan game lebih sedikit dibanding Windows.


4. Perbandingan Langsung

Agar lebih jelas, mari kita lihat perbandingannya:

AspekWindowsLinuxmacOS
HargaBerbayar (licensi resmi)GratisTermasuk harga perangkat
KegunaanUmum, gaming, kantorServer, programming, oprekanKreatif, desain, editing
KemudahanMudah dipelajariButuh belajar lebih duluSangat user friendly
PerangkatBanyak pilihan laptop/PCBisa diinstal di banyak PCHanya di Apple
KeamananRentan virusSangat amanRelatif aman

MacOS: Sistem Operasi Elegan Buatan Apple

Kalau kamu sudah kenal Windows dan Linux, rasanya kurang lengkap kalau belum membahas macOS. Sistem operasi ini dikenal sebagai pasangan sejati perangkat Apple, terutama MacBook dan iMac. Tidak seperti Windows yang bisa dipasang di berbagai merek laptop, macOS hanya hadir di perangkat Apple. Karena sifat eksklusifnya, sistem operasi ini sering dianggap lebih stabil dan elegan. Mari kita bahas lebih dalam mulai dari sejarah, fitur, hingga kelebihan dan kekurangannya.


Sejarah Singkat macOS

Apple pertama kali memperkenalkan Macintosh pada tahun 1984 dengan sistem operasi bernama Mac System Software, yang kemudian lebih dikenal sebagai Classic Mac OS. Pada masa itu, tampilannya sudah berbasis GUI (Graphical User Interface), berbeda dengan banyak komputer lain yang masih mengandalkan teks.

Perjalanan panjang sistem operasi Apple bisa diringkas sebagai berikut:

  • Tahun 1984: lahirnya Mac System Software.

  • Tahun 2001: Apple merilis Mac OS X yang dibangun di atas kernel UNIX. Inilah cikal bakal macOS modern.

  • Tahun 2012: namanya berubah menjadi OS X.

  • Tahun 2016: Apple mengganti nama resmi menjadi macOS agar selaras dengan iOS, tvOS, dan watchOS.


Mengapa Banyak Orang Menyukai macOS?

Ada beberapa alasan mengapa macOS begitu populer, khususnya di kalangan profesional kreatif.

  1. Antarmuka pengguna yang rapi. macOS dikenal dengan desain halus, animasi yang nyaman, dan tata letak aplikasi yang konsisten.

  2. Optimasi perangkat keras. Karena hanya berjalan di perangkat Apple, performanya sangat stabil dan jarang bermasalah.

  3. Integrasi ekosistem Apple. macOS bisa terhubung mulus dengan iPhone, iPad, dan layanan iCloud. Fitur seperti AirDrop dan Handoff membuat pekerjaan terasa seamless.

  4. Keamanan lebih baik. Berbasis UNIX membuat macOS relatif lebih aman dari virus dibandingkan Windows.


Versi macOS yang Populer

Apple biasanya memberi nama macOS berdasarkan tempat indah di California. Beberapa versi yang cukup dikenal antara lain:

  • OS X Snow Leopard (2009) – ringan dan cepat.

  • OS X Mavericks (2013) – versi pertama yang gratis.

  • macOS Sierra (2016) – hadirnya asisten virtual Siri di Mac.

  • macOS Big Sur (2020) – desain ulang besar-besaran pada antarmuka.

  • macOS Ventura (2022) – membawa fitur Stage Manager untuk multitasking.

  • macOS Sonoma (2023) – fokus pada personalisasi widget.


Kelebihan dan Kekurangan macOS

KelebihanKekurangan
Tampilan elegan dan stabilHanya bisa dipasang di perangkat Apple
Relatif lebih aman dari virusHarga perangkat Apple cukup tinggi
Cocok untuk editing foto, video, musikTidak terlalu ramah untuk gaming
Update sistem gratisPilihan software lebih sedikit dibanding Windows

Selasa, 05 Agustus 2025

Macam-Macam Sistem Operasi Komputer: Mana yang Cocok Buat Kamu?

 

Halo sobat Javakom! 👋
Setelah paham soal hardware dan software, sekarang kita masuk ke bagian penting yang sering jadi pertanyaan: Sistem Operasi itu apa sih? Dan kenapa pilih Windows, Linux, atau macOS?


1. Apa Itu Sistem Operasi (OS)?
Sistem Operasi adalah software utama yang mengatur semua kegiatan komputer, mulai dari nyalain, jalankan aplikasi, sampai matiin lagi. Gampangnya, OS itu kayak 'manajer' yang ngatur semua karyawan (hardware & software) di kantor bernama komputer.


Tanpa OS, komputer kamu cuma pajangan doang.


2. Macam-Macam Sistem Operasi Populer


a. Microsoft Windows
Ini OS sejuta umat, mulai dari warnet, sekolah, sampai kantor. Kelebihannya:
- User-friendly (mudah digunakan)
- Banyak software & game kompatibel
- Dukungan driver melimpah
Tapi kadang suka lemot kalau nggak dirawat, dan lumayan boros RAM.


b. macOS
OS khusus buat pengguna MacBook/iMac dari Apple. Kesan mewah dan elegan sangat terasa:
- Desain antarmuka kece
- Lebih aman dari virus
- Optimal banget buat desain grafis & editing
Tapi ya... harganya juga 'mewah'.


c. Linux (Ubuntu, Mint, Fedora, dll)
OS open-source alias gratis! Cocok buat yang suka ngoprek dan pengin belajar lebih dalam soal komputer:
- Ringan & cepat
- Aman dari virus
- Bisa di-custom bebas
Tapi... butuh belajar dikit lebih keras, apalagi buat yang terbiasa pakai Windows.


d. Chrome OS (bonus)
Biasanya dipakai di Chromebook. Simple, ringan, dan sangat terintegrasi dengan Google:
- Cocok buat pelajar
- Hemat baterai
- Fokus ke aktivitas online
Tapi, nggak cocok buat gamer atau software berat.


3. Pilih Mana, Sob?
Tergantung kebutuhan:
- Mahasiswa desain: macOS
- Gamer & pekerja kantoran: Windows
- Pelajar & pengguna kasual: Chrome OS atau Windows
- Anak teknik & yang suka ngulik: Linux
Nggak ada yang paling bagus, yang ada adalah yang paling cocok buat kamu!


4. Fun Fact
Linux itu dipakai di server, superkomputer, dan bahkan di sistem Android kamu. Jadi walaupun kamu nggak sadar, kamu udah pakai Linux juga loh! 😁


Penutup
Nah, sekarang kamu udah tau perbedaan sistem operasi dan mana yang cocok buat kamu. Next, kita bisa bahas lebih dalam cara install OS atau bahkan cara dual boot buat yang pengin cobain lebih dari satu OS.


Tetap semangat belajar teknologi bareng Javakom – Komputeran Ora Ribet!