This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Agustus 2025

Linux vs macOS: Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?

Kalau sebelumnya kita membahas Linux melawan Windows, sekarang mari kita bandingkan Linux dengan macOS. Keduanya sering dianggap “kelas berbeda”: Linux bebas dan terbuka, sementara macOS eksklusif dan premium. Tapi sebenarnya apa saja perbedaan nyata di antara keduanya, khususnya untuk pemula?


 

 

1. Asal-Usul dan Filosofi

  • Linux
    Linux lahir dari semangat open source. Artinya, kode sumbernya terbuka dan bisa dipelajari, dimodifikasi, bahkan disebarkan ulang secara bebas. Filosofi Linux adalah kebebasan: pengguna punya kendali penuh atas sistem yang dipakainya.

  • macOS
    macOS dikembangkan Apple dan hanya tersedia di perangkat buatan mereka (MacBook, iMac, Mac Mini, dan sejenisnya). Filosofinya bukan kebebasan, melainkan ekosistem tertutup yang terkontrol ketat. Hasilnya: pengalaman pengguna seragam, stabil, dan terasa mewah.


2. Biaya

  • Linux
    Gratis. Kamu bisa mengunduh, menginstal, bahkan mendistribusikan ulang tanpa bayar sepeser pun.

  • macOS
    Tidak dijual terpisah. Untuk mendapatkan macOS, kamu harus membeli perangkat Apple. Jadi biaya terbesar ada pada harga hardware, bukan OS itu sendiri.


3. Tampilan dan Kemudahan

  • Linux
    Tampilannya tergantung distro. Ada yang mirip Windows (Linux Mint), ada yang futuristik (elementary OS), bahkan ada yang minimalis sekali. Pemula mungkin butuh adaptasi, tetapi secara umum Linux modern sudah cukup ramah.

  • macOS
    Tampilannya konsisten di semua perangkat. Ikon rapi, animasi halus, dan navigasi sederhana. Banyak orang merasa macOS lebih mudah dipelajari dibanding Linux karena desainnya dibuat untuk langsung “nyaman” digunakan.


4. Aplikasi dan Kompatibilitas

  • Linux
    Punya ribuan aplikasi gratis di repositori, mulai dari LibreOffice, GIMP, hingga Inkscape. Namun, beberapa software populer seperti Microsoft Office atau Adobe Photoshop tidak tersedia resmi. Solusinya: pakai alternatif atau jalankan via emulator, meski tidak selalu mulus.

  • macOS
    Kaya aplikasi premium. Microsoft Office, Adobe Creative Suite, Final Cut Pro, Logic Pro—semua hadir resmi di macOS. Jadi bagi pengguna kreatif, macOS sering jadi pilihan utama.


5. Keamanan

  • Linux
    Sistem perizinannya kuat, dan karena open source, bug cepat diperbaiki oleh komunitas. Linux jarang diserang virus desktop.

  • macOS
    Dikenal aman juga, karena Apple menerapkan kontrol ketat terhadap software. Namun, karena makin populer, serangan malware untuk macOS juga meningkat.


6. Performa

  • Linux
    Sangat fleksibel. Bisa dipasang di laptop tua dengan distro ringan, atau di server canggih dengan kernel custom.

  • macOS
    Performa dioptimalkan khusus untuk hardware Apple. Itu sebabnya Mac terkenal stabil, awet, dan jarang “lag”. Namun, macOS tidak bisa dipasang di sembarang perangkat.


7. Dukungan dan Komunitas

  • Linux
    Tidak ada perusahaan tunggal yang menanganinya, tetapi komunitasnya luas dan aktif. Ada forum, dokumentasi, sampai channel YouTube untuk belajar Linux.

  • macOS
    Apple menyediakan dukungan resmi, lengkap dengan Apple Store dan teknisi terlatih. Kekurangannya, biaya servis biasanya lebih tinggi dibanding solusi komunitas Linux.


8. Cocok untuk Siapa?

  • Linux cocok untuk
    Pemula yang suka bereksperimen, ingin belajar lebih dalam tentang komputer, atau punya laptop lama yang ingin dihidupkan kembali.

  • macOS cocok untuk
    Pengguna yang menginginkan pengalaman mulus, stabil, dan siap pakai, terutama bagi mahasiswa desain, editor video, musisi, atau siapa pun yang butuh software premium.


9. Mana yang Harus Kamu Pilih?

  • Jika kamu menginginkan kebebasan, biaya nol, dan fleksibilitas, Linux adalah teman yang tepat.

  • Jika kamu lebih suka kenyamanan, ekosistem eksklusif, dan aplikasi profesional kelas dunia, macOS jelas unggul.

Tidak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik. Semuanya kembali pada kebutuhanmu. Bahkan, banyak orang memakai keduanya: Linux untuk server atau eksperimen, macOS untuk pekerjaan kreatif sehari-hari.


Kesimpulan

Linux dan macOS sama-sama kuat, tetapi menawarkan pengalaman berbeda. Linux memberi kebebasan tanpa batas dengan biaya nol, sedangkan macOS menawarkan kesederhanaan dan stabilitas dengan harga perangkat premium. Untuk pemula, pilihan tergantung kebutuhan: belajar lebih dalam tentang sistem komputer, pilih Linux. Ingin langsung produktif dengan software profesional, pilih macOS.

Rabu, 27 Agustus 2025

Linux vs Windows untuk Pemula: Mana yang Lebih Tepat untuk Kamu?

Kalau bicara komputer, dua nama sistem operasi yang paling sering muncul adalah Windows dan Linux. Windows sudah sangat familiar karena hampir semua laptop baru membawanya sejak awal. Sementara Linux sering terdengar sebagai “OS alternatif” yang dipakai programmer atau server.

Pertanyaannya: buat pemula, sebenarnya mana yang lebih cocok? Yuk kita bahas dengan cara sederhana dan tanpa istilah teknis yang bikin pusing.


1. Cara Mendapatkan

  • Windows
    Untuk memakai Windows, biasanya kamu harus membeli lisensi. Beberapa laptop sudah bundling dengan Windows asli, jadi tinggal pakai. Namun kalau beli laptop kosong, kamu perlu menginstal sendiri dan membeli kunci aktivasi.

  • Linux
    Linux bisa didapatkan secara gratis. Kamu tinggal mengunduh dari website resmi distro yang kamu pilih, lalu instal di laptop. Tidak ada biaya lisensi, bahkan update pun tidak dipungut biaya.


2. Tampilan dan Kemudahan

  • Windows
    Bisa dibilang Windows sangat ramah pengguna. Hampir semua orang terbiasa dengan menu Start, taskbar, dan klik-klik sederhana. Karena mayoritas sekolah dan kantor menggunakan Windows, pemula biasanya lebih cepat beradaptasi.

  • Linux
    Antarmuka Linux tergantung pada distro yang dipakai. Misalnya Ubuntu dengan tampilan modern, Linux Mint yang mirip Windows, atau Fedora yang lebih “fresh”. Walau berbeda, sebenarnya untuk aktivitas dasar seperti membuka browser, mengetik, atau memutar musik, Linux juga mudah digunakan.


3. Ketersediaan Aplikasi

  • Windows
    Hampir semua software populer hadir di Windows. Dari Microsoft Office, Photoshop, CorelDRAW, hingga ribuan game di Steam. Ini yang membuat Windows unggul dalam hal pilihan aplikasi.

  • Linux
    Di Linux, ada banyak aplikasi alternatif gratis. Misalnya LibreOffice untuk mengetik, GIMP untuk edit gambar, atau VLC untuk multimedia. Namun, beberapa software besar seperti Adobe belum tersedia resmi di Linux. Untuk gaming, memang sudah ada perkembangan dengan Proton dan Steam, tapi tetap saja Windows lebih unggul.


4. Keamanan dan Virus

  • Windows
    Karena penggunanya sangat banyak, Windows menjadi target utama serangan virus. Maka, penggunaan antivirus menjadi kebutuhan penting di Windows.

  • Linux
    Linux relatif lebih aman. Sistem keamanannya ketat, dan karena pangsa pasar desktopnya kecil, jarang jadi incaran pembuat virus. Itu sebabnya Linux sering dipilih untuk server.


5. Performa di Laptop Lama

  • Windows
    Versi terbaru Windows membutuhkan spesifikasi cukup tinggi. Laptop lama sering jadi lemot kalau dipaksakan.

  • Linux
    Ada distro Linux yang sangat ringan dan bisa menghidupkan kembali laptop jadul. Jadi kalau kamu punya perangkat lama, Linux bisa jadi penyelamat.


6. Update Sistem

  • Windows
    Kadang update Windows terasa mengganggu. Tiba-tiba muncul notifikasi, restart sendiri, bahkan bisa memakan waktu lama.

  • Linux
    Update di Linux lebih fleksibel. Kamu bisa memilih kapan ingin memperbarui sistem. Selain itu, update lebih cepat dan tidak memaksa restart panjang.


7. Dukungan dan Komunitas

  • Windows
    Microsoft menyediakan dukungan resmi dan dokumentasi. Kalau ada masalah, biasanya teknisi komputer di sekitar rumah juga paham cara mengatasinya.

  • Linux
    Dukungan resmi tidak sentral seperti Windows, tetapi komunitas Linux sangat aktif. Ada forum, grup Facebook, hingga channel YouTube yang membahas solusi berbagai masalah.


8. Mana yang Cocok untuk Pemula?

Kalau tujuanmu adalah:

  • Belajar komputer dasar, mengetik, browsing → Windows lebih praktis karena semua orang terbiasa.

  • Main game atau butuh aplikasi profesional seperti Photoshop → Windows pilihan terbaik.

  • Eksperimen, belajar lebih dalam tentang komputer, atau menghidupkan laptop lama → Linux sangat menarik untuk dicoba.

Sebenarnya, kamu tidak perlu memilih salah satu secara permanen. Ada opsi dual boot yang memungkinkan satu laptop punya Windows dan Linux sekaligus. Jadi kamu bisa belajar Linux tanpa harus meninggalkan Windows.


Kesimpulan

Windows unggul dalam hal kemudahan, aplikasi populer, dan kenyamanan pemula. Linux unggul di sisi keamanan, performa ringan, serta kebebasan karena sifat open source.

Untuk pemula yang benar-benar awam, Windows adalah titik awal yang aman. Namun jika kamu ingin menambah wawasan, Linux bisa jadi langkah selanjutnya. Bahkan banyak orang akhirnya memilih menggunakan keduanya sesuai kebutuhan.

Pengenalan Linux: Sejarah, Filosofi, dan Alasan Kenapa Masih Relevan

Kalau kamu sering dengar nama Windows dan macOS, mungkin Linux terdengar agak asing di telinga. Padahal, sistem operasi ini adalah salah satu tulang punggung internet dunia. Banyak server besar, perusahaan teknologi, hingga supercomputer memakai Linux sebagai sistem utama.

Yang menarik, Linux bukan hanya dipakai di ruang server atau laboratorium riset. Ada banyak versi Linux (disebut distro) yang bisa dipakai di laptop atau PC rumahan. Jadi, Linux bukan sekadar “OS untuk hacker”, tapi bisa jadi pilihan nyata untuk siapa pun.


1. Asal Usul Linux

Linux lahir pada tahun 1991. Seorang mahasiswa asal Finlandia bernama Linus Torvalds awalnya hanya ingin membuat sistem operasi sederhana sebagai hobi. Ia mengumumkan proyek itu di sebuah forum dan membagikan kode sumbernya secara gratis.

Ternyata, ide ini mendapat sambutan luar biasa dari komunitas programmer. Mereka ikut mengembangkan, memperbaiki bug, dan menambahkan fitur. Dari sinilah Linux tumbuh menjadi salah satu proyek open source terbesar di dunia.


2. Filosofi Open Source

Salah satu hal yang membuat Linux istimewa adalah lisensinya. Linux berada di bawah lisensi GNU General Public License (GPL). Artinya, siapa saja boleh:

  • Menggunakan Linux secara gratis.

  • Melihat dan mempelajari kode sumbernya.

  • Memodifikasi sesuai kebutuhan.

  • Mendistribusikan ulang, baik versi asli maupun yang sudah dimodifikasi.

Filosofi ini membuat Linux berkembang sangat cepat. Tidak ada perusahaan tunggal yang memonopoli, melainkan jutaan kontributor di seluruh dunia yang ikut menyumbang.


3. Apa Itu Distro Linux?

Berbeda dengan Windows atau macOS yang hanya punya satu versi resmi, Linux hadir dalam berbagai “rasa”. Setiap varian ini disebut distro.

Beberapa distro populer antara lain:

  • Ubuntu – cocok untuk pemula karena tampilannya user-friendly.

  • Linux Mint – mirip Windows, jadi transisi terasa lebih mudah.

  • Fedora – sering dipakai developer karena update software-nya cepat.

  • Debian – dikenal stabil, dipakai untuk server.

  • Arch Linux – fleksibel, tapi butuh usaha ekstra untuk instalasi.

Dengan banyaknya distro, pengguna bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhannya.


4. Kelebihan Linux

Kenapa banyak orang memilih Linux meskipun sudah ada Windows dan macOS? Ini beberapa alasannya:

  • Gratis – kamu tidak perlu beli lisensi.

  • Ringan – banyak distro Linux bisa berjalan di laptop lama.

  • Aman – serangan virus jauh lebih sedikit dibanding Windows.

  • Stabil – Linux jarang crash, sehingga cocok untuk server.

  • Komunitas besar – ada banyak forum dan grup yang siap membantu.


5. Kekurangan Linux

Tentu saja, Linux tidak sempurna. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Kurang populer di kalangan awam – tidak semua orang terbiasa dengan antarmukanya.

  • Software terbatas – meski banyak aplikasi alternatif, software populer seperti Adobe Photoshop belum tersedia secara resmi.

  • Gaming belum optimal – meski sudah ada dukungan dari Steam dan Proton, pilihan game masih lebih banyak di Windows.


6. Linux di Kehidupan Sehari-hari

Mungkin kamu tidak sadar, tapi sebenarnya kamu sudah berinteraksi dengan Linux setiap hari.

  • Android, sistem operasi di smartphone, berbasis kernel Linux.

  • Banyak website besar (Google, Facebook, Wikipedia) berjalan di server Linux.

  • Smart TV, router WiFi, hingga perangkat IoT sering menggunakan Linux.

Artinya, Linux bukan hanya milik “orang IT”, tapi sudah masuk ke kehidupan sehari-hari kita.


7. Apakah Kamu Harus Coba Linux?

Jawabannya tergantung kebutuhan. Jika kamu suka eksperimen, bosan dengan Windows yang sering update mendadak, atau butuh OS gratis untuk laptop lama, Linux bisa jadi pilihan tepat.

Kalau kamu seorang programmer atau ingin belajar lebih dalam soal komputer, Linux justru bisa jadi guru terbaik. Dengan Linux, kamu bisa mengenal cara kerja sistem operasi dari dalam.

Namun, kalau pekerjaanmu bergantung pada software tertentu yang hanya ada di Windows atau macOS, sebaiknya jangan buru-buru pindah total. Kamu tetap bisa mencoba Linux lewat dual boot atau menggunakan virtual machine.


Kesimpulan

Linux adalah sistem operasi yang lahir dari semangat berbagi dan kolaborasi. Dari sebuah proyek kecil, kini ia menjadi fondasi teknologi modern. Walau tidak sepopuler Windows atau macOS di komputer pribadi, Linux punya tempat penting dalam dunia teknologi.

Bagi yang ingin belajar, Linux memberikan pengalaman berharga: memahami kebebasan open source, menikmati stabilitas, dan menjelajahi dunia teknologi tanpa batas. Jadi, kalau penasaran, tidak ada salahnya mencoba salah satu distro Linux. Siapa tahu kamu jadi jatuh cinta.

Windows vs Linux vs macOS: Mana yang Paling Cocok untuk Kamu?

Kalau kita bicara soal komputer, sistem operasi (OS) adalah nyawa yang menghidupkan perangkat. Tanpa OS, laptop atau PC hanyalah mesin kosong. Di dunia ini ada tiga pemain besar yang paling sering dibicarakan: Windows, Linux, dan macOS. Masing-masing punya kelebihan, kekurangan, dan karakteristik yang membuatnya berbeda.

Banyak orang masih bingung: sebaiknya pilih yang mana? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita bandingkan ketiganya secara santai.


1. Windows – Si Raja Pasar

Windows adalah sistem operasi buatan Microsoft yang sudah mendominasi pasar selama puluhan tahun. Hampir semua orang pernah menggunakannya, entah di sekolah, kantor, atau warnet zaman dulu.

Kelebihan Windows

  • Paling banyak digunakan, sehingga software dan game hampir selalu kompatibel.

  • Antarmuka mudah dipahami, cocok untuk pemula maupun profesional.

  • Banyak pilihan perangkat, dari laptop murah sampai gaming laptop mahal.

Kekurangan Windows

  • Rentan terkena virus, jadi butuh antivirus tambahan.

  • Sering muncul update otomatis yang kadang bikin kesal.

  • Beberapa versi lama terasa berat jika dijalankan di perangkat jadul.


2. Linux – Si Jagoan Open Source

Linux mungkin tidak setenar Windows, tapi komunitasnya sangat besar dan loyal. Berbeda dari Windows dan macOS yang berbayar, Linux bisa dipakai secara gratis. Bahkan banyak server besar di dunia menggunakan Linux karena kestabilannya.

Kelebihan Linux

  • Gratis dan open source. Kamu bisa mengutak-atik sesuka hati.

  • Sangat stabil dan jarang crash. Cocok untuk server atau pemrograman.

  • Lebih aman dari virus karena sistem keamanannya kuat.

  • Banyak pilihan distro (seperti Ubuntu, Fedora, Mint) yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Kekurangan Linux

  • Tidak semua software populer tersedia di Linux.

  • Kurang ramah untuk gaming, meskipun sekarang mulai membaik dengan adanya Steam Proton.

  • Butuh waktu belajar karena tampilannya berbeda dengan Windows.


3. macOS – Si Elegan Eksklusif

macOS adalah sistem operasi buatan Apple, khusus untuk perangkat MacBook dan iMac. Karena sifatnya eksklusif, pengalaman pengguna jadi lebih stabil dan terintegrasi.

Kelebihan macOS

  • Desain antarmuka elegan, cocok untuk pengguna yang suka tampilan rapi.

  • Terintegrasi dengan iPhone, iPad, dan ekosistem Apple lainnya.

  • Relatif aman dari virus.

  • Sangat populer di kalangan desainer, editor video, dan musisi.

Kekurangan macOS

  • Hanya bisa dipakai di perangkat Apple, jadi pilihan terbatas.

  • Harga perangkat Apple tergolong mahal.

  • Tidak ideal untuk gamer, karena pilihan game lebih sedikit dibanding Windows.


4. Perbandingan Langsung

Agar lebih jelas, mari kita lihat perbandingannya:

AspekWindowsLinuxmacOS
HargaBerbayar (licensi resmi)GratisTermasuk harga perangkat
KegunaanUmum, gaming, kantorServer, programming, oprekanKreatif, desain, editing
KemudahanMudah dipelajariButuh belajar lebih duluSangat user friendly
PerangkatBanyak pilihan laptop/PCBisa diinstal di banyak PCHanya di Apple
KeamananRentan virusSangat amanRelatif aman

Kamis, 07 Agustus 2025

Asal-usul Linux: Dari Hobi Jadi Revolusi Open-Source

Pada tahun 1991, seorang mahasiswa di Helsinki bernama Linus Torvalds memutuskan bikin kernel OS berbasis UNIX yang bisa dipakai sendiri di komputer pribadinya. Niat awalnya sederhana, tapi proyek kecil-kecilan itu cepat berkembang—tepatnya sejak tanggal 5 Oktober 1991, saat versi kedua Linux dirilis secara publik. Dalam waktu singkat, komunitas pengembang dari seluruh dunia mulai ambil bagian, sampai akhirnya Linux tumbuh jadi sistem operasi besar dengan jutaan baris kode.

Kini, Linux bukan cuma OS biasa. Ia mendasari server dunia, superkomputer, smartphone Android, smart TV, dan berbagai perangkat IoT. Semua ini terjadi karena sifatnya yang open-source dan modular, memudahkan inovasi dan kolaborasi.


Kenapa Linux Istimewa?

1.      Bebas dan Terbuka
Bukan cuma gratis, tapi kamu bisa lihat, ubah, dan distribusi kode Linux sesuai kebutuhan. Ini bukan cuma tentang hak, tapi soal semangat berbagi komunitas.

2.      Fleksibel untuk Berbagai Perangkat
Dari PC lawas sampai server raksasa—Linux bisa jalan. Beberapa distro malah ringan banget, seperti Puppy Linux, yang bisa boot langsung dari RAM dan cocok buat perangkat kuno.

3.      Beragam Distro untuk Berbagai Gaya Pakai
Mau yang simpel seperti Windows? Bisa pakai Zorin OS atau Linux Mint Butuh yang cutting-edge dan buat developer? Coba Fedora, Pop!_OS, atau Manjaro . Kamu bisa eksplor distro berdasarkan level pengalamanmu.


Rekomendasi Distro untuk Pemula (Tanpa Ribet)

Distro

Kelebihan Utama

Ubuntu

Komunitas besar, mudah instal, banyak software siap pakai.

Linux Mint

Mirip Windows, ringan, minim bloatware yuanfavor.

Zorin OS

Tampilan customizable mirip Windows atau macOS.

Fedora

Teknologi terkini, cocok buat kamu yang ingin update.

Puppy Linux

Super ringan, pas untuk hardware lawas atau boot cepat.


Selasa, 05 Agustus 2025

Macam-Macam Sistem Operasi Komputer: Mana yang Cocok Buat Kamu?

 

Halo sobat Javakom! 👋
Setelah paham soal hardware dan software, sekarang kita masuk ke bagian penting yang sering jadi pertanyaan: Sistem Operasi itu apa sih? Dan kenapa pilih Windows, Linux, atau macOS?


1. Apa Itu Sistem Operasi (OS)?
Sistem Operasi adalah software utama yang mengatur semua kegiatan komputer, mulai dari nyalain, jalankan aplikasi, sampai matiin lagi. Gampangnya, OS itu kayak 'manajer' yang ngatur semua karyawan (hardware & software) di kantor bernama komputer.


Tanpa OS, komputer kamu cuma pajangan doang.


2. Macam-Macam Sistem Operasi Populer


a. Microsoft Windows
Ini OS sejuta umat, mulai dari warnet, sekolah, sampai kantor. Kelebihannya:
- User-friendly (mudah digunakan)
- Banyak software & game kompatibel
- Dukungan driver melimpah
Tapi kadang suka lemot kalau nggak dirawat, dan lumayan boros RAM.


b. macOS
OS khusus buat pengguna MacBook/iMac dari Apple. Kesan mewah dan elegan sangat terasa:
- Desain antarmuka kece
- Lebih aman dari virus
- Optimal banget buat desain grafis & editing
Tapi ya... harganya juga 'mewah'.


c. Linux (Ubuntu, Mint, Fedora, dll)
OS open-source alias gratis! Cocok buat yang suka ngoprek dan pengin belajar lebih dalam soal komputer:
- Ringan & cepat
- Aman dari virus
- Bisa di-custom bebas
Tapi... butuh belajar dikit lebih keras, apalagi buat yang terbiasa pakai Windows.


d. Chrome OS (bonus)
Biasanya dipakai di Chromebook. Simple, ringan, dan sangat terintegrasi dengan Google:
- Cocok buat pelajar
- Hemat baterai
- Fokus ke aktivitas online
Tapi, nggak cocok buat gamer atau software berat.


3. Pilih Mana, Sob?
Tergantung kebutuhan:
- Mahasiswa desain: macOS
- Gamer & pekerja kantoran: Windows
- Pelajar & pengguna kasual: Chrome OS atau Windows
- Anak teknik & yang suka ngulik: Linux
Nggak ada yang paling bagus, yang ada adalah yang paling cocok buat kamu!


4. Fun Fact
Linux itu dipakai di server, superkomputer, dan bahkan di sistem Android kamu. Jadi walaupun kamu nggak sadar, kamu udah pakai Linux juga loh! 😁


Penutup
Nah, sekarang kamu udah tau perbedaan sistem operasi dan mana yang cocok buat kamu. Next, kita bisa bahas lebih dalam cara install OS atau bahkan cara dual boot buat yang pengin cobain lebih dari satu OS.


Tetap semangat belajar teknologi bareng Javakom – Komputeran Ora Ribet!