Kamis, 07 Agustus 2025

Asal-usul Linux: Dari Hobi Jadi Revolusi Open-Source

Pada tahun 1991, seorang mahasiswa di Helsinki bernama Linus Torvalds memutuskan bikin kernel OS berbasis UNIX yang bisa dipakai sendiri di komputer pribadinya. Niat awalnya sederhana, tapi proyek kecil-kecilan itu cepat berkembang—tepatnya sejak tanggal 5 Oktober 1991, saat versi kedua Linux dirilis secara publik. Dalam waktu singkat, komunitas pengembang dari seluruh dunia mulai ambil bagian, sampai akhirnya Linux tumbuh jadi sistem operasi besar dengan jutaan baris kode.

Kini, Linux bukan cuma OS biasa. Ia mendasari server dunia, superkomputer, smartphone Android, smart TV, dan berbagai perangkat IoT. Semua ini terjadi karena sifatnya yang open-source dan modular, memudahkan inovasi dan kolaborasi.


Kenapa Linux Istimewa?

1.      Bebas dan Terbuka
Bukan cuma gratis, tapi kamu bisa lihat, ubah, dan distribusi kode Linux sesuai kebutuhan. Ini bukan cuma tentang hak, tapi soal semangat berbagi komunitas.

2.      Fleksibel untuk Berbagai Perangkat
Dari PC lawas sampai server raksasa—Linux bisa jalan. Beberapa distro malah ringan banget, seperti Puppy Linux, yang bisa boot langsung dari RAM dan cocok buat perangkat kuno.

3.      Beragam Distro untuk Berbagai Gaya Pakai
Mau yang simpel seperti Windows? Bisa pakai Zorin OS atau Linux Mint Butuh yang cutting-edge dan buat developer? Coba Fedora, Pop!_OS, atau Manjaro . Kamu bisa eksplor distro berdasarkan level pengalamanmu.


Rekomendasi Distro untuk Pemula (Tanpa Ribet)

Distro

Kelebihan Utama

Ubuntu

Komunitas besar, mudah instal, banyak software siap pakai.

Linux Mint

Mirip Windows, ringan, minim bloatware yuanfavor.

Zorin OS

Tampilan customizable mirip Windows atau macOS.

Fedora

Teknologi terkini, cocok buat kamu yang ingin update.

Puppy Linux

Super ringan, pas untuk hardware lawas atau boot cepat.


0 komentar:

Posting Komentar